Parfum ribuan tahun lalu digunakan untuk upacara keagamaan, biasanya terbuat dari tanaman, atau mur. Namun tidak semua orang dapat menggunakan parfum untuk upacara itu, hanya mereka yang sudah dipilih oleh kepala adat saja yang dapat menggunakannya. Budaya menggunakan parfum pertama kali terjadi di peradaban Mesir, kemudian diikuti oleh bangsa Tiongkok, peradaban Hindu, Yunani, Roma, dan beberapa negara Timur Tengah.
Oleh bangsa Mesir parfum biasanya menggunakan botol kaca untuk menyimpan parfum sekitar 1.000 tahun yang lalu, karena dianggap penggunaanya lebih terjaga. Kemudian sekitar abad ke-16 sampai abad ke-11 SM, bangsa Mesir menggunakan parfum untuk perlengkapan mandi dan bahan campuran kosmetik.
Memasuki abad ke-17 M, parfum mulai terkenal di Perancis, awalnya hanya digunakan oleh masyarakat kelas bangsawan ketika menghadiri acara tertentu. Namun dalam perkembangannya, parfum semakin menyebar dan mulai digunakan dari berbagai kelas sosial. Di Perancis parfum tidak hanya digunakan untuk mengharumkan tubuh, tetapi digunakan untuk pengharum pakaian dan furnitur.
Pada abad ke-18, di Perancis ditemukan sebuah inovasi wewangian yang mengubah perkembangan parfum dunia, diberi nama eau de Cologne. Inovasi ini berasal dari campuran rosemary, neroli, bergamot, dan lemon. Eau de Cologne dibuat dalam berbagai bentuk, seperti bentuk cair yang dicampurkan dengan air ketika akan mandi, dicampur dengan anggur, sebagai obat kumur, dicampurkan dengan beberapa jenis makanan.
Pada abad ke-19 terjadi perubahan dalam industry parfum. Penemuan-penemuan di bidang kimia modern yang menjadi dasar pembuatan parfum mulai banyak dilakukan untuk menciptakan jenis wewangian baru yang lebih mudah dan bertahan lama. Walaupun parfum masih menjadi barang mewah, tetapi sudah dapat digunakan oleh semua orang, tidak hanya oleh kaum bangsawan saja. Negara Perancis menjadi pusat parfum dunia, dan Kota Grasse menjadi pusat produksi bahan baku parfum terbesar di dunia. Muncul perusahaan-perusahaan parfum yang memproduksi aroma khasnya sendiri. Di abad ke-20 muncul perusahaan parfum terkenal seperti Worth Je Reviens (1932), Carson Fleurs de Rocaille (1933), dan Jean Patou Joy Parfum (1935).
Setelah itu Perancis kemudian semakin memantapkan diri sebagai negara produksi parfum terbesar di dunia dengan munculnya berbagai merek dagang terkenal dimulai pada tahun 1950, seperti Christian Dior, Jacques Fath, Nina Ricci, Pierre Balmain, dan lain sebagainya. Sampai akhirnya parfum menjadi kebutuhan utama di seluruh dunia.